KONSERVASI ARSITEKTUR: KATEDRAL CANTERBURY, UK

Gambar 1. Katedral Canterbury
Sumber: wikipedia



Lokasi : Canterbury, Britania Raya
Nama Lengkap : Katedral dan Gereja Kristen Metropolit
Pembangunan: 1070
Gaya Arsitektural : Romanesque, Gothik
Panjang : 157 meter
Jumlah menara : 5
Luas : 7560 meter persegi 



UNESCO World Heritage Site
Gereja Katedral Canterbury adalah situs warisan dunia atau UNESCO world heritage site. Gereja ini terletak di Canterbury, Kent dan merupakan situs kristen tertua yang sangat terkenal di Inggris. Merupakan Katedral dari Uskup Agung Canterbury, pemimpin gereja Inggris dan simbol pimpinan dunia untuk komuni anglikan. Nama Resminya adalah Katedral dan Gereja Kristen Metropolit Canterbury.

Sejarah
Awal pembangunan Gereja Katedral Canterbury dimulai pada tahun 1070. Saat itu banyak yang melakukan perjalanan ke katedral untuk melihat kuil dari St. Thomas Becket. Gereja ini mengalami renovasi secara keseluruhan dengan gaya gothic setelah terjadi kebakaran pada tahun 1174, ketika St. Agustinus, Uskup Agung pertama Canterbury tiba di Kent sebagai misionaris ke Inggris. 

Arsitektural
Gaya arsitektural dari Gereja Katedral Canterbury adalah perpaduan antara romanesque dan gothic. Arsitektur Romanesque adalah gaya arsitektur Eropa abad pertengahan yang ditandai dengan semi-circular arches. Tidak ada konsensus untuk tanggal awal dari gaya ini, tapi diperkirakan sekitar abad ke-8 sampai ke-12 dimana kemudian beralih ke arsitektur Gothic yang ditandai dengan pointed arches. Menggabungkan fitur bangunan Romawi Kuno dengan Byzantium dan tradisi setempat, gaya arsitektur Romanesque dikenal dengan bentuknya yang masif, tembok-tembok tebal, round arches, pilar yang kokoh, groin vaults, menara-menara besar dan arkade yang dekoratif.
 Bangunan Romanesque memiliki bentuk yang tegas, teratur, dan denah simetris. Secara keseluruhan tampilan bangunan terlihat sederhana jika dibandingkan dengan era Gothik yang muncul kemudian Contoh bangunan Romanesque dapat diketemukan di seluruh penjuru Eropa walaupun setiap daerah mungkin memiliki karakter dan material yang berbeda.

Karakteristik Bangunan Romanesque antara lain : 


Gambar 2. Detail dinding gereja
Sumber: travelpic

1.  Dinding
Dinding bangunan Romanesque umumnya memiliki ketebalan yang masif dengan bukaan yang relatif kecil. 

Gambar 3. buttresses
Sumber: google

2. Buttresses
Buttresses pada bangunan Romanesque umumnya berprofil persegi datar dan tidak terproyeksi di luar dinding. Pada bangunan gereja yang memiliki lorong/aislebarrel vaultsatau half-barrel vaults di sepanjang lorong membantu menopang bagian tengah bangunan.


Gambar 4. Detail arch pada pintu gereja
Sumber: unescopic

3. Busur (Arches)
Arch yang digunakan hampir selalu berbentuk setengah lingkaran, dan dipergunakan pada bukaan (pintu dan jendela), pada vault dan arkade. Di atas pintu yang lebar biasanya terdapat semi circular arch, terkecuali jika di ambang pintu terdapat lintel dengan ukiran dekoratif.

Gambar 5. Arkade
Sumber: unescopic


4. Arkade (Arcade)
Arkdace adalah deretan arch yang ditopang oleh pier atau kolom yang terdapat di interior gereja, memisahkan bagian nave dari aisle. Arkade juga terdapat di serambi dan atrium.

5. Pier
Pada arsitektur Romanesque, pier sering digunakan untuk mendukung arch. Pier dibuat dari batu, berbetuk kotak atau persegi panjang. Umumnya memiliki moulding horisontal membentuk capital pada awal arch. Kadang-kadang pier memiliki poros vertikal yang melekat padanya dan kadang memiliki moulding horisontal pada bagian base-nya.

 Gambar 6. Lorong gereja dengan barisan kolom
Sumber: canterbury-cathedral

6. Kolom
Kolom adalah fitur struktural penting pada arsitektur Romanesque. Collonettes dan shaftmerupakan bagian dari struktur bangunan sekaligus dekorasi. Di sebagian besar wilayah Eropa, kolom Romanesque berbentuk masif karena mendukung dinding atas yang tebal dengan jendela- jendela kecil dan kadang kubah yang berat. Di sebagian besar wilayah Eropa, kolom Romanesque berbentuk masif karena mendukung dinding atas yang tebal dengan jendela-jendela kecil dan kadang kubah yang berat. Metode konstruksi yang paling umum adalah dengan membangunnya dari silinder batu yang disebut dengan drum. Bentuk capital-nya banyak diinspirasi dari gaya Corinthian.


Gambar 7. Atap gereja
Sumber: canterbury-cathedral

7.Kubah dan Atap
Mayoritas bangunan memakai atap dari kayu dengan penopang sederhana berbentuk tie beam atau king post. Dalam kasus atap kasau terikat, kadang dilapisi dengan langit-langit kayu. Di bangunan gereja, biasanya lorongnya memiliki kubah dan atapnya dari kayu. Tipikal kubah Romanesque bisanya berdenah oktagonal dan menggunakan corner squinch untuk menerjemahkan bentuk persegi menjadi dasar segi delapan yang cocok.

Arsitektur Gothik adalah gaya arsitektur yang berkembang selama periode Abad Pertengahan. Gaya ini berevolusi dari arsitektur Romanesque dan diteruskan oleh arsitektur Renaissance. Arsitektur Gothik berasal dari abad ke-12 sampai abad ke-16 di Perancis, sehingga arsitektur Gothic dikenal selama periode sebagai “Gaya Perancis” (Opus Francigenum).

Arsitektur Gothik dikenal diterapkan pada sebagian besar bangunan katedral, biara dan paroki gereja-gereja di Eropa. Gaya bangunan arsitektur gothik yang memiliki karakter kuat dan mampu menarik emosi tersebut dianggap sebagai karya seni yang tak ternilai dan tercatat dengan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.

Ciri utama Arsitektur Gothik adalah struktur bangunannya yang tinggi (vertical), lengkungan melancip, vault bertulang serta bukaan-bukaannya yang lebar. Bangunan gothic umumnya memiliki tinggi yang jauh melebihi skala manusia, karenanya pada masa itu Katedral atau biara gothic menjadi bangunan pencakar langit bila dibandingkan bangunan sekelilingnya. Sementara itu, Langit-langit bangunan gothic berbentuk busur yang meruncing disebabkan oleh keinginan masyarakat untuk menciptakan atap meruncing sebagai arsitektur vernakular Eropa. Hal ini dikarenakan tuntutan cuaca di Eropa pada musim dingin bersalju. Sementara itu, bukaan-bukaan yang lebar ditujukan dengan maksud membuat bangunan menjadi terang benderang. Pencahayaan pada bangunan gothik menjadi unsur yang diyakini dapat menambah keagungan dan unsur spiritual bagi manusia di dalamnya.


Gambar 8. Denah gereja
Sumber: canterbury-cathedral 


Gambar 9. Tampak depan dan prespektif gereja
Sumber: 3dwarehouse


Gambar 10. Perpustakaan gereja
Sumber: canterbury-cathedral

Perpustakaan
Dalam gereja ini terdapat perpustakaan katedral yang memuat 30.000 koleksi buku dan pamflet yang dicetak sebelum abad ke-20 dan 20.000 buku dan seri yang dicetak kemudian. Kebanyakan buku tua itu diperoleh dari sumbangan. Koleksinya kaya akan sejarah gereja, teologi kuno, sejarah Britania Raya, perjalanan, ilmu kedokteran, serta gerakan anti perbudakan di Britania Raya. Koleksi perpustakaan ini dapat di akses melalui katalog online Universitas Kent.

Komentar

Postingan Populer